Wednesday, October 10, 2012

Menyampaikan ilmu


Jangan Malu

“Ah entar di bilang sok tahu, takut ah” … “ato ntar di kira sok alim, sok sholehah, ato malah ntar dijulukin bu haji ato bu nyai”
Kalimat-kalimat itu sering muncul dipikiran kita, ketika ada keinginan untuk menyampaikan ilmu, atau ingin menasehati, ataupun menegur kawan yang sedang khilaf. Merasa ngga pede lah, merasa lebih muda, atau merasa masih jauh dari perfect.  Ato takut dibilang ini itu.
Nah, kembali lagi ke niat. Tanya hati dan fikiran. Kita ingin menyampaikan kebaikan itu untuk apa dan siapa, lalu mengapa. Apakah biar dibilang pinter dan berwawasan luas. Apakah biar orang mikir kita ini sholeh dan berpendidikan. Atau karena kita peduli teman, peduli sesame, karena kita sayang Lillahita’ala. Karena ingin ibadah, nambah amal jariyah, karena merasa wajib menyampaikan ilmu dan kebaikan.
Kalo tujuan kita baik, tidak bermaksud pamer atau riya’, mengapa musti ragu, mengapa musti takut apa kata orang nanti atau apa pikiran orang tentang kita. Kalau bisa Lillahita’ala, ya ngga akan pusing akan kata atau prasangka orang lain. Itu semua akan hilang sendiri.
Menyampaikan ilmu atau kebaikan harus dimulai dari sekarang, dimanapun, kapapun, jangan ditunda. Karena banyak keuntungannya, rugi kalau ngga buru-buru.
·         Sebagai pengingat diri : masa nasehatin orang lain tapi kita ngga ngelakuin, biasanya kita akan malu kalo ngga ngejalanin, bisa ngomong ngga bisa ngerjain.
·         Akan berusaha dan bersemangat belajar lebih banyak, akan semakin penasaran terhadap ilmu yang kita sampein, berusaha menggali lebih dalam.
·         Buat deposito amal jariyah. Makanya manfaatin waktu yg punya, karena ngga tau kapan ajal menjemput, harus segera nabung teman dalam kubur yang banyak.
·         Akan tambah menyayang dan disayang  baik keluarga, teman, atau yg ditransferi ilmu. Semakin berilmu akan semakin bijak.
Dan tentu masi banyak lagi. Bila bisa memanfaatkan setiap kesempatan untuk saling menyampaikan ilmu atau kebaikan, tentu ukuwah akan lebih indah, lebih seru dan berdinamika. semakin semangat untuk bersilaturahmi, karena bisa beramal jariyah juga bisa dapet ilmu, belum lagi pahala silaturrahminya, Maha Besar Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Begitu banyak kesempatan yang Ia berikan untuk mempercepat banyaknya deposito akhirat.
Dan dalam menyampaikan ilmu atau kebaikan tidak harus formal, seperti dalam forum halaqah atau pengajian, kalau memang tidak pe de, alias nervous an/ demam panggung (kaya saya). Bisa dalam interaksi sehari-hari, forum2 ngga formal, missal ngumpul2 temen.
Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Sesiapa yang mengajak kejalan mengerjakan sesuatu amal yang baik,  adalah baginya pahala sebanyakpahala orang-orang yang menurutnya, dengan tidak mengurangi sedikit pun pahala itu dari pahala-pahala mereka; dan (sebaliknya) sesiapa yang mengajak kejalan mengerjakan sesuatu amal yang menyesatkan,  adalah ia menanggungdosa sebanyak dosa orang-orang yang menurutnya, dengan tidakmengurangi sedikit pun dosa itu dan dosa-dosa mereka."(Muslim, Abu Daud dan Tirmizi)
Terus berdoa, semoga selalu mendapat kekuatan untuk menyampaikan ilmu dan kebaikan karena mengharap ridho Allah SWT, agar “tabungan” cepet banyak. Allahuma Aamiin.

Wallahu alam bissawab

No comments:

Post a Comment