Bismillahirrahmannirrahim..
Aku baru sadar kalo memang manusia itu rakus, dan itu salah satu
karunia yang sangat berharga dari Alloh yang Maha dari segala Maha. Kalo
manusia tidak memiliki karunia "rakus" tentu peradaban tidak akan
semaju ini, aku mungkin tidak akan merasakan hebatnya internet, enaknya makan
roti bakar pakek madu, telpon gratis ke kakakku tiap hari, berkomunikasi dengan
keluargaku yang jauhnya 25 jam naek pesawat, dan masih bnyak lagi. karena
manusia rakus, makanya ia berusaha untuk mendapatkan lebih dari apa yang
sebenarnya dia inginkan. dia ingin selalu hidup lebih baik dan lebih enak dan lebih
nyaman. Karena manusai rakus bisa tercipta mesin2 canggih yang melayaninya.
Banyak penemuan2 yang membuat manusia semakin pinter. Hidup semakin lebih
mudah. Informasi lebih cepat larinya. mungkin tidak akan cukup satu buku untuk
menuliskan segi positif dari kerakusan manusia. karena manusia tidak akan
pernah puas sekalipun ia sudah mendapatkan apa yang dimimpikannya. mungkin itu
sudah hukum alam.
tapi tidak sedikit juga akibat negatif dari sifat rakus manusia.
Banyak manusia yang menjahati manusia laennya, berbuat kerusakan terhadap alam,
hancurnya budaya malu, ….aku tidak yakin apakah juga mengakibatkan hancurnya
peradaban yah? cuma aku pengen memandang dari segi positifnya saat ini.
Aku, yang terkategori sebagai salah satu manusia yang oleh Alloh
diberi rejeki berupa kesempatan untuk mendiami bumi ini, merasa rakus. Perasaan
itu sering menyiksaku. Karena aku selalu ingin lebih setelah mendapatkan apa
yang aku inginkan. Kakak ku pernah bertanya kepadaka "coba inget-inget
dari kamu kecil sampai kamu segede ini, apa yang kamu minta tetapi Tuhan tidak
memberiknnya? tidak ada khan, apapun yang kamu minta Tuhan memberikan kepadamu
khan?". setelah aku renungkan, ternyata kakakku ada benarnya. aku lupa
selama ini Alloh selalu memberi apa yang aku mohon, tapi kenapa aku tidak
pernah puas, aku selalu minta lebih? apa itu sudah hukum alam juga kalo aku
rakus? mungkin saja ya?. karena manusia tumbuh dan berkembang dan semakin
banyak yang dia lihat dan dia dengar. seperti apa yang di bilang AA Gym , kalo
tidak salah seperti ini : semakin banyak yang kamu lihat semakin banyak pula
yang kamu ingin.
Dulu waktu belum masuk SD, pas aku lihat kakaku pergi kesekolah
aku kepengen juga. Rasanya bangga banget bisa menghafal alfabet dari A-Z, yang
bentuknya aneh seperti itu tapi membuat manusia bisa menerima informasi, karena
alfabet adalah awal kata yang kemudia membentuk kalimat dan dari itu jadi
informasi. Lalu tidak lama kemudian aku masuk SD.
Pas sudah kelas 5 SD, aku sudah berhayal masuk SMP. Kok
kayanyaknya keren banget yah pake baju beda warna, gak merah-putih lagi, trus
sekolahnya juga agak jauh dari rumah, trus tambah temen banyak, trus tambah
pelajran baru. Tak terasa juga, aku berejeki masuk SMP.
Ketika masa2 SMP aku tak sabar juga untuk masuk SMA. berhayal
betapa asyik dan kerennya, ke sekolah naek motor sendiri, dapet SIM, punya geng
buat kebut-kebutan. Bisa bolos sekolah bareng2 sama temen trus maen ke tempat
yang jauh…banget. Namun ternyata setelah aku masuk SMA, aku malah rakus yang
namanya ikut organisasi. Dari PMR, Pramuka sama OSIS. belum organisasi Remaja
yang ada di desaku. karena aku rakus berorganisasi aku jadi tidak maksimal
dalam pelajaran disekolah. salah ku sendiri sih.
Pas di SMA tetep kebiasaanku berhayal tak bisa dihentikan. Aku
berhayal masuk kuliah, walapun aku merasa orang tuaku tidak akan sanggup
membiayai aku. otakku tidak cukup pintar untuk masuk ke PTN biar biaya lebih
murah dan mudah mendapatkan beasiswa. Alhamdulillah, aku bisa masuk ke salah
satu PTS, aku bisa menikmati bangku kuliah. Waktu itu aku baru sadar kalo
memang kita yakin Insaallah kita bisa. karena yakin itu termasuk doa, karena
secara tidak langsung kita sudah memohon kepada Tuhan. PD aja, positive
thingking aja, seperti kata pepatah "ada kemauan pasti ada jalan",
seperti kata Mariah Carey dalam salah satu lagunya "You will when you
believe".
Tuhan memberikan aku rejeki untuk bisa menikmati bangku
kuliah,..eeeeeeee…aku masih berhayal lagi, gimana yah rasanya bisa kuliah di
luar neg
No comments:
Post a Comment