Thursday, October 18, 2012

Jeweran diri



Sungguh malu bilamerasa diri lebih dari yang lain. Lebih baik, lebih cantik, lebih kaya, lebih pintar, lebih sholeh etc. apa yg ada di diri semuanya adalah amanah dan titipan. Bahkan jiwa dan raga ini. Apakah sudah menjaga dan memanfaatkan dijalan yang dicintai oleh PEMILIKnya. Pun kita tidak tau apa amal diterima atau dosa terampuni.

Sungguh lebih malu lagi bila merasa diri tidak seberuntung or
ang lain. Bila semua karunia yang terlimpah tidak mampu mensyukuri satu persatu dengan benar. Mulai dari nikmat waktu, nikmat sehat lahir dan batin(jiwa & Raga), nikmat anak/istri/suami/orang tua/sanak & saudara, teman/sahabat/karib, etc. dan tentu masih banyak nikmat yg tak terhitung dan tdk akan kita mampu menghitungnya.

Kadang terlalu sibuk melihat rumput tetangga, membuat lupa rumput, bunga, pohon dan tanaman yg lain punya kita sendiri. Yang kadang malah menurut orang lain lebih hijau dan subur. 




********************************************************************************

Berhati hati dalam berkata kadang masih bisa membuat yg lain luka, apalagi lidah yg kurang terjaga. Pun ada pepatah bilang "mulutmu haraimau mu". maka selamatnya sodara dari mulut dan lidah kita sungguh hal yg penting untuk dijaga. 

Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, “Orang Islam itu adalah orang yang orang-orang Islam lainnya selamat dari lidah dan tangannya
 dan orang yang berhijrah (muhajir) adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” [HR. Bukhari] Abu Musa radhiyallahu’anhuma berkata, “Mereka (para sahabat) bertanya, Wahai Rasulullah, Islam manakah yang lebih utama?’ Beliau menjawab, ‘Orang yang orang-orang Islam lainnya selamat dari lidah dan tangannya. “‘[HR. Bukhari]

Allah membuat lidah terbalut (dilindung) oleh tulang (gigi) dan daging (mulut), agar lebih terjaga geraknya. 



No comments:

Post a Comment