Wednesday, December 31, 2014

Maafkan aku cermin2 ku

Bissmillahirrohmanirrohim
Dari Abu Hurairah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمُؤْمِنُ مِرَآةُ أَخِيْهِ، إِذَا رَأَى فِيْهِ عَيْباً أَصْلَحَهُ
Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Jika dia melihat suatu aib pada diri saudaranya, maka dia memperbaikinya.” (Hasan secara sanad)

Bila engkau adalah cerminku, Tempatku mencari bayang agar aku bisa mempercantik diri. Alat yang kujadikan acuan untuk membenahi akhlaq perilakuku. Sarana untuk menscan noda-noda hatiku.
Mengapa aku sering mencelamu, mengutukmu, ingin menjauhimu, dan memecahkanmu.
Sungguh benar kata pepatah "buruk muka cermin dibelah"
Sejatinya, bukan engkau yang tidak jernih, bukan engkau yang tidak mampu memantulkan refleksi yang indah, bukan engkau yang bersalah. 
Namun nyatanya, akulah yang penuh cacat, tubuhku penuh borok, mukaku dijamuri jerawat, rambutku yang kusut tidak terawat. 
Maafkanlah aku yang selalu menudingmu, menyalahkanmu atas segala keburukanku. 
Harusnya kubersihkan diri dulu, memaskeri hatiku agar putih, me-make up-i otakku agar mampu berfikir penuh kasih. 
Biarkanlah aku, beri aku waktu, sampai saatnya nanti aku siap mengaca kembali, dan berucap terimakasih kepadamu oh para cerminku, yang telah menunjuki aku bagaimana bisa mempercantik tubuh, fikiran dan hati ini. 
*suatu siang yang dingin di penghujung 2014

No comments:

Post a Comment